Minggu, 20 Maret 2011

Roket Air

Ini Pengalaman saya di Kelas IPA, praktikum Fisika.
hanya ingin berbagi :

Roket Air

Roket air adalah sejenis Roket model yang menggunakan air sebagai reaksi massa. Wahana tekan yang berfungsi sebagai mesin roket biasanya terbuat dari botol plastik bekas Minuman ringan. Air dipaksa keluar oleh udara yang bertekanan, biasanya kompresi udara.
Istilah "aquajet" telah digunakan di bagian Eropa di tempat yang lebih umum "roket air" dan di beberapa tempat mereka juga disebut sebagai "roket botol" (yang dapat membingungkan sebagai tradisional istilah ini merujuk pada sebuah kembang api di tempat lain).
Mesin roket air yang paling umum digunakan untuk mendorong model roket, tetapi juga telah digunakan pada model perahu, mobil, dan roket-dibantu glider. Roket air juga populer di sekolah dalam percobaan sains.


Cara kerja pembuatan Roket:
1. Buang plastik tanda kemasan dan tutup botol air mineral.
Keterangan:
- Dibuangnya plastik tanda kemasan botol air mineral adalah karena alasan aerodinamis. Apabila plastik masih dibiarkan seperti semula, maka lubang-lubang yang menganga pada plastik akan menghambat laju udara pada botol.
- Dibuangnya tutup botol & bekas segel kemasan adalah agar botol dapat dimasukkan ke dalam nozzle.
2. Buat 4 buah sirip (fins) untuk satu botol/roket.
Bahan yang digunakan adalah karton dan kardus bekas dengan membentuk persegi tiga iku-siku.
3. Rangkaikan sirip (fins) dengan double tape dan gunting.
4. Tempelkan sirip (fins) ke botol.
Beruntung, pada botol telah tersedia 2 garis sambungan botol yang jaraknya sama. Untuk itu, dapat dimanfaatkan untuk menempelkan 2 buah sirip (fins) pada 2 garis tersebut.
Lalu bagaimana dengan 2 buah sirip lainnya?
Kita hanya perlu mengukur jarak tengah antara kedua sirip yang telah tertempel untuk kemudian menempelkan 2 buah sirip lainnya menggunaka selotip hitam.
5. Buat moncong roket (nose cone) dengan karton .
Siapkan bahan karton manila, jangka ukur, penggaris dan alat tulis. Lalu, buat desain dan gunting mengikuti pola yang ada.
6. Tempelkan salah satu sisi karton manila dengan double tape, kemudian bentuk karton manila menjadi kerucut dan sesuaikan ukurannya dengan bagian bawah botol. Apabila telah menemukan posisi yang tepat antara pola kerucut dengan bagian bawah botol, buka double tape dan kemudian rekatkan sehingga karton manila benar-benar membentuk sebuah kerucut.
7. Isi kerucut dengan kertas bekas/sampah.
Kertas bekas yang digunakan sekitar 3-6 lembar dikepal hingga berbentuk lingkaran. Namun hal ini bisa berubah, silahkan disesuaikan dengan kebutuhan. Semakin berat isi moncong akan semakin baik, tapi harus tetap memperhatikan ruang di dalam kerucut agar tidak terlalu penuh sehingga menghambat proses berikutnya.
8. Posisikan moncong (nose cone) ke bagian bawah botol dan lekatkan dengan selotip besar.
Setelah menemukan posisi yang sesuai, lekatkan kerucut dengan selotip besar ke botol. Usahakan untuk meminimalisir kerutan-kerutan yang terdapat pada bekas lekatan selotip untuk mengurangi gangguan aerodinamis pada roket di udara.
10. Selesai.

Alat dan Bahan Peluncur :
1. Pipa panjang
2. Tutup pipa
3. Pentil
4. Lem
5. Bambu
6. Cable ties
7. Cable ties besi

Cara membuat peluncur:
1. Potong pipa ukuran panjang menjadi ukuran yang kita inginkan,
2. Lubangi tutp pipa agar pentil bisa menyatu dengan tutp pipa,
3. Kemudian pipa panjang di tutup denagn tutup pipa yang telah disatukan dengan pentil,
4. Kelilingi pipa degan cable ties an ditempel menggunakan selotip kuning,
5. Dan masukkan bambu yang telah bolang di bagian tengahnya hingga menutupi bagian tengah cable ties.
Cara menerbangkan roket :
1. Siapkan roket, peluncur dan pompa air
2. Tutup bagian bawah botol dengan pipa,
3. Tempelkan pentil pipa ke pompa air,
4. Pompa roket tersebut,
5. Jija sudah tersa menekan, kita lepaskan pegangan kita terhadap roket
6. Roket pun akan terbang.

Puisi Sahabat :)

Dhanita :

"Di saat langit menjadi gelap.
Kamu datang memberi cahaya dgn senyumu.
Di saat ak tertegun dgn sepi ku.
Kau datang memberi kehangatan dgn canda mu.
Di saat ak duduk dlm tangisku.
Kau dtang dgn memberi ktenangan dgn pelukmu"




Inri Diahpitaloka : 

"kemarin dia membuatku tertawa
kemarin dia membuatku menangis
kemarin dia membuatku bingung
dan hari ini kita mengulangi itu bersama
kita ulangi
kita ulangi dan kita ulangi terus
hampa rasanya jika engkau tidak ada
duduk sendiri
bingung sendiri
menangis sendiri
sangat hampa!
sangat bosan!
dia lah orang yang dapat menghiburku
disaat duri sedang menusukku
dia lah orang yang dapat membuat ku tertawa
disaat angin sedang mengisi kekosongan tubuhku
dia lah orang yang dapat menemaniku
disaat aku sedang membutuhkan teman
hari tanpa dia sungguh sangat hampa
sangat membosankan
dia lah sahabatku

Dea :


"Sahabat dia selalu ada di saat kita membutuhkan
Bahkan pada saat kita bertengkar di hari ini, mungkin saja besok kita tertawa dan berpelukan
jika kamu senang aku juga merasa senang, tapi jika kau merasa sedih aku pun ikut sedih
karena kita selalu bersama, selalu berbagi
kita selalu percaya satu sama lain, bahkan tidak ada satu rahasia diantara kita
kaulah teman ku….. sahabat ku….
Bahkan kita punya panggilan kesayangan, kita selalu bermain bersama
Karena kau lah teman ku…. Sahabat ku….."